MENANGKAL GERAKAN RADIKAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI

Menangkal Gerakan Radikal, Untuk Utuhnya NKRI.

Indonesia yang merdeka ini diperoleh dengan jerih payah perjuangan para pahlawan yang rata-rata muslim, yaitu dari kalangan pesantren dan para kyai. Butuh begitu banyak darah yang tercecer, air mata yang mengalir, dan bahkan tak terhitung nyawa yang mati demi terbentuknya negara yang merdeka, bangsa indonesia.

Begitu susah untuk terciptanya NKRI. Tapi mengapa sekarang ada segolongan orang yang ingin menghancurkannya?

Sebagai contoh gerakan radikal yang mengatasnamakan Agama Islam yaitu ISIS (Islamic State of Irak and Syiria). Gerakan tersebut membawa embel embel demi Agama, demi kejayaan Islam. padahal setelah diteliti secara seksama, ISIS bukanlah gerakan Agama melainkan gerakan ideologi yang dibawa dari wilayah Irak dan Syuriah dan dipimpin oleh Abubakar Al baghdadi.

Dan, bahkan. Sudah banyak yang membahas bahwa sebenarnya ISIS adalah hanya sebuah organisasi yang didirikan oleh kaum kafir yang mengatas namakan Islam dan bertujuan untuk menghacurkan Islam itu sendiri. Berhati-hatilah dengan doktrin-doktrin yang berbau radikal, karena pada zaman sekarang banyak sekali manusia berhati iblis dengan bertopeng Al Qur’an dan As Sunnah.

Bagi muslim indonesia yang bisa berfikir pasti tahu bahwa berkembangnya Islam dengan pesat di indonesia, bisa terselenggarakannya pengajian sholawat, dll dengan damai dan lancar, tidak lain adalah karena masih utuhnya NKRI.

Indonesia menjadi negara dengan muslim terbesar, jama’ah haji terbanyak, pesantren dan hafidz terbanyak, mansjid terbanyak di duina, tidak lain adalah manfaat dari utuhnya NKRI. coba fikir, kalau NKRI pecah, maka akan terjadi peperangan antar saudara, kemudlorotan dimana-mana yang hal itu jelas dilarang oleh syariat Islam.

Sebagai contoh, timor-timor yang dahulu sebelum memisahkan diri dari indonesia, muslim menjadi mayoritas yang jumlahnya lebih dari sepuluh ribu muslim dan penduduknya sejahtera, tetapi sekarang timor-timor setelah terpisah dari NKRI menjadi negara yang masyarakat muslim menjadi minoritas yang berjumlah hanya ratusan dan penduduknya miskin dan tidak sejahtera.

Baca Juga  Setan Menggoda

Pemerintah indonesia, para kyai dan bahkan pak presidenpun melarang keras gerakan radikal seperti isis berkembang di indonesia.

POKOKNYA GERAKAN RADIKAL TIDAK DIBENARKAN DAN NKRI HARUS DIPERTAHANKAN.

Ada beberapa cara untuk mencegah berkembangnya gerakan radikal di indonesia yang bisa dilakukan, diantaranya :

Memberi pengetahuan keislaman yang sebenarnya kepada masyarakat (penyadaran publik). hal ini bisa dengan menjelaskan bahwa Islam ini Agama sebagai rahmatallil’alamin yang dalam penyebarannya menggunakan adab, tidak serta merta menggunakan kekerasan. Islam juga mengajarkan berhubungan baik dengan kaum non muslim selama mereka tidak membahayakan atau memerangi Islam (bukan kafir kharbi)

Mencegah terbentuknya perwakilan atau komunitas yang berbau gerakan radikal dengan langsung melapor kepada tokoh Agama atau kepada pihak berwajib tentang keberadaan mereka. Tokoh Agama dan pemerintah tentu akan menindak lanjuti laporan tersebut.

Melakukan blokade gerakan radikal yang pengajarannya melalui internet. itu bisa dilakukan oleh pemerintah depkominfo atau para ahli informatika dengan menghapus dan memblok situs situs melalui youtube, blog, facebook atau segala macam media sosial yang berbau radikal.

Upaya penangkalan gerakan radikal di Indonesia harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari segi ideologi NKRI maupun alasan Agama karena dilihat dari sudut pandang manapun, gerakan radikal sungguh tidak dapat dibenarkan.

Demikianlah artikel saya menyangkut gerakan radikal di Indonesia. semoga bermanfaat dan keutuhan NKRI akan terus langgeng sampai kapanpun serta Agama Islam yang menjadi rahmatallil’alamin bisa berjaya di dunia dan yang paling penting, semoga kita selalu mendapat rahmat dan hidayah Allah SWT di setiap jengkal langkah kita.


Salam Hangat. ardan7779.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *