My PCs

Hallo.. Pada halaman ini ingin rasanya sedikit bercerita perjalanan perangkat-perangkat yang telah digunakan sejak awal kuliah hingga sekarang. Jadi pada intinya nanti halaman ini akan selalu diperbarui seiring dengan berjalannya waktu. Mungkin bagi anda pembaca postingan ini kurang menarik atau tidak terlalu penting, namun bagi saya pribadi ini merupakan salah satu histori langkah demi langkah yang telah aku jalani bersama dengan perangkat-perangkat yang telah menemani sekian tahun lamanya.

My First Laptop (2014 Q3)

Dimulai sejak tahun 2014, aku diberikan rezeki dari Allah SWT. untuk membeli laptop pertama di Cyber Mall Malang. Waktu itu mencari laptop untuk kuliah dan belajar serta melakukan coding dasar. Ketika itu ditemani oleh paman, seorang mahasiswa Unisma Malang yang telah banyak membantu ketika berada di Malang. Aku diberi budget Rp7.000.000 oleh orang tua untuk membeli laptop. Penjual menawarkan laptop dengan budget tersebut dengan beberapa opsi laptop dan terpilihlah laptop Asus berwarna merah dengan tipe A450L. Dibekali dengan spesifikasi Core i5 generasi keempat atau biasa disebut haswell yang kalah itu salah satu spesifikasi laptop menengah.

Spesifikasi “My First Laptop”:

KomponenTipe
ProcesorCore i5 4200U 1.60 Ghz
RAM4GB DDR3
StorageHDD Sata 500GB
Monitor14″ HD
HeadsetRexus Headset Gaming 50kan

Laptop tersebut kugunakan untuk kuliah, mengerjakan tugas, serta menonton film dan belajar banyak hal selama beberapa semester. Namun, sekitar semester 5 laptop tersebut ternyata hilang dicuri orang. Hari yang sangat mengagetkan dan berat bagiku karena di dalamnya terdapat begitu banyak data kuliah dan juga tidak punya cukup uang untuk membeli laptop baru. Ketika itu sempat galau dan mencari beberapa alternatif diantaranya meminjam laptop yang berada di rumah untuk dikirimkan ke Malang walaupun spesifikasinya seadanya. Kebutuhan kuliah yang semakin berat mendorongku untuk meminjam uang kepada paman untuk membeli PC yang mana menjadi work station kedua.

Keat PC (2019 Q1)

Ketika itu mencari PC di Facebook marketplace dengan budget maksimal Rp3.000.000. Akhirnya menemukan 1 mini PC bermerek Dell dengan tipe Dell optiplex 7010 dibekali dengan core i5 generasi ke-3 dengan VGA Radeon, lalu mencari monitor bekas dan menemukan monitor yang masih cukup bagus dengan resolusi HD Plus berukuran 19″ yang cukup untuk melanjutkan pekerjaan dan kuliah. Beberapa bulan berselang, ada rezeki untuk mengganti Keyboard dan Mouse, Headset, serta menambah SSD Sata untuk mempercepat proses sistem windows dan aplikasi yang dijalankan.

Berikut Spesifikasi Keat PC:

KomponenTipe
ProcesorCore i5 gen 3
RAM8GB DDR3 dual channel
StorageHDD Sata 320GB
SSD 240GB
MonitorAstone 19″ HD
Keyboard dan MouseStandar, lalu upgrade ke:
Vortex Series VX7 Mechanical
Cougar Minos X2
HeadsetDBe GM300

Aku mulai mengerjakan skripsi dengan menggunakan Keat PC serta menambah pemasukan dengan kerja di salah satu home industry di Malang sebagai web dan social media development. Dengan bekal uang ortu yang aku sisihkan serta tambahan uang dari hasil kerja tersebut, aku dapat mencicil untuk membayar uang yang dipinjam dari paman dan bahkan dapat upgrade Keat PC tersebut dengan mengganti VGA Radeon dengan VGA Nvidia GT 1030 Zotac White OC Low Profile.

Lalu, Setelah sekian bulan terkumpul cukup uang, akhirnya dapat membeli monitor baru yang lebih besar dan resolusi lebih tinggi dengan tipe AOC 24G2E5 yang dapat memperluas layar kerja dan juga nyaman untuk bermain game. Kala itu sedang ramai Main PUBG Mobile dan dapat bermain menggunakan emulator. Keat PC menemani saya hingga lulus mendapatkan gelar sarjana dan alhamdulillah ketika selesai kuliah, Keat PC masih bagus dan tidak ada kerusakan apapun. Lalu saya membawanya pulang untuk dipakai di rumah.

Delloken PC (2020 Q3)

Masih dengan spesifikasi PC yang sama dengan sebelumnya, namun dengan konfigurasi monitor yang berbeda. Pada awal 2020 saya mendapatkan rezeki untuk menambah 1 buah monitor sebagai secondary monitor dengan konfigurasi vertikal untuk dapat lebih mudah membaca ibuku-buku PDF serta untuk tambahan multimedia ketika mengedit video atau menonton YouTube dan multitasking lainnya. Delloken PC tersebut sempat rewel ketika di coba untuk dual monitor namun pada akhirnya dapat digunakan. Sempat saya tulis juga di postingan sebelumnya DISINI. Pada saat itu pengalaman saya menggunakan dual monitor dimulai.

Zaidun PC Gemink (2020 Q4)

Tahun 2020 pandemi covid-19 sedang merajalela di dunia termasuk di Indonesia. Kala itu juga aku sedang mengenyam pendidikan S2 di ITS Surabaya namun dilakukan secara daring atau online. Pada bulan Oktober tahun 2020 aku berfikir untuk merakit PC untuk dijadikan workstation yang baru guna menunjang belajar di rumah. Berbekal dari membaca diskusi di forum dan menonton video YouTube saya mencoba meracik sendiri komponen-komponen PC yang akan saya gunakan tentunya sesuai dengan budget yang aku punya. Akhirnya memutuskan untuk menggunakan ryzen generasi 3000 dengan pertimbangan sudah menggunakan fabrikasi 7 nm yang kala itu sedang naik daun dan menggunakan Nvidia rtx 3060 Ti karena disamping untuk belajar machine learning dan data science, saya juga suka bermain game terutama pubg.

Spesifikasi Zaidun PC Gemink

Awal tahun 2021, aku merasa sangat bersyukur karena sudah merakit PC akhir tahun lalu karena ternyata sekitar bulan Februari harga part PC sudah naik bahkan sampai tiga kali lipat terutama VGA karena saat sedang ramai orang melakukan mining cryptocurrency dan juga banyak pekerja yang work from home (WFH) sehingga membutuhkan perangkat mereka sendiri di rumah dan menyebabkan suplay part PC menipis dan harga naik. Alhamdulillah juga bisa membeli meja dan kursi yang cukup nyaman digunakan duduk lama sehingga tambah betah berada di depan PC. Sekitar pertengahan tahun 2021 monitor aoc saya persamaan dengan rakitan PC gaming kere hore yang saya jual di Tokopedia. Lalu saya membeli monitor gigabyte dengan resolusi 2K layar curved berukuran 27″.

Zaidun Work Stasiun (2022 Q1)

Akhir tahun 2021, terbitlah beberapa part baru yang menjadi versi terbaru perangkat saya hingga saat ini (maret 2022). Masih dengan spesifikasi yang tidak jauh beda dengan versi sebelumnya namun ada beberapa part yang berbeda. Kali ini saya coba jabarkan beberapa part dan penataannya beserta gambarnya.

Monitor menggunakan Gigabyte G27QC berukuran 27″ dengan resolusi 2K sebagai monitor utama, kemudian masih dengan Monitor Lenovo Think Vision sebagai monitor kedua dengan konfigurasi vertical. Mouse dan Keyboard masih sama dengan versi Keat PC yang berarti sudah berumur lebih dari 3 tahun. Kursi menggunakan Rexus RGC 103 V2 Gaming Chair, serta meja merupakan meja kantor yang biasa dipakai di kantor sekolahan sebagai meja guru, namun aku minta modif untuk dihilangkan loker bawahnya sehingga dapat digunakan untuk menaruh PCnya. Meja kecil untuk PC aku buat sendiri dengan membeli papan dan mengukur kebutuhan sesuai dengan tempat yang tersedia di bawah meja. Mouspad menggunakan Fantech MPC900 cordura yang super lebar sehingga nyaman untuk tangan. Untuk speaker mini menggunakan Sakumini dengan konektifitas Bluethoot. Webcam menggunakan NYK Nemesis 90, serta lighting menggunakan MIXIO RING LIGHT LED 26CM. Untuk headset aku masih menggunakan yang lama, yaitu DBe GM300 yang sudah berumur lebih dari 3 tahun.

Spesifikasi Zaidun Work Stasiun:

Spesifikasi sebenarnya masih mirik dengan versi Zaidun PC gemink. Adapun beberapa perbedaan diantaranya terdapat di VGA. Aku lebih memilih untuk menggunakan GT 1030 digunakan dulu di mini PC Dell. Tujuannya adalah karena tidak terlalu membutuhkannya (sudah jarang ngeGame, dan riset data science juga bisa pakai colab / menggunakan PC punya tim yang dapat diremote access) sehingga VGA mid high nya aku suruh kerja nonstop dibelakang untuk mencari uang. Jika mendesak butuh GPU yang powerfull, maka bisa ambil dari belakang untuk dipasang di PC. Cooler juga aku ganti menggunakan AIO ID COOLING ZOOMFLOW 240 XT dengan modif menggunakan Fan dari IDCOOLING 12015XT agar muat ditaruh di atas. Fan belakang menggunakan fan sejuta umat nan merakyat merek Zalman. Ada tambahan tamiya juga yang aku beli dulu ketika masih ngontrak di Malang.

KELISTRIKAN

Listrik rumahku 1300VA, namun sudah terkuras sebanyak sekitar 700Watt untuk menjalankan tuyul digital di belakang sehingga sisa 600VA untuk keperluan rumah dan PC Zaidun Work Stasiun ini. Aku menggunakan custom panel dari stopkontak UTICON dan menambahkan Bardi Smartplug sebagai kontrol jarak jauh jika terjadi hal tidak diinginkan. Lalu untuk mengatasi adanya pemadaman dadakan / jeglek, maka dibutuhkan UPS untuk backup power sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan data yang belum tersimpan dan meng-Shutdown PC dengan benar. Disini saya menggunakan UPS dari APC Smart UPS 1500VA (beli bekas di tokped, dan ternyata berrrrrrrat banget bobotnya sekitar 30kg lebih) yang sudah cukup powerfull menampung daya untuk PC dan dua monitor.

PENGKABELAN

Disini karena tidak terlalu rajin untuk menata kabel-kabel, maka seadanya tempat saja aku taruh kabel disitu. Intinya kabel-kabel tidak mengganggu jalannya kerja / belajar / hiburan, dan tentu harus aman. Kabel utama yang digunakan untuk suplay listrik menggunakan kabel NYA dari Kitani dengan tebal 1.5mm yang aku kira sudah sangat cukup. Lalu kabel dari PC ke Main Monitor menggunakan DVI-D to HDMI dan dari PC ke Second Monitor menggunakan HDMI to HDMI, karena memang VGA GT1030 nya hanya ada dua port, 1 DVI-D dan 1 HDMI. Kebetulan dua monitor yang aku pakai ada USB Upstream Downstream sehingga cukup memudahkan dalah proses pemasangan aksesoris PC.