Ada banyak lembaga pembahasan hukum komtemporer saat ini, yang masing-masing berafiliasi ke berbagai organisasi Islam ternama dan sudah berjalan sejak dahulu. Masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda, namun untuk menghasilkan suatu produk hukum yang paling sesuai menurut kajian dari para mujtahid. Tidak ada benar / salah dalam hal ini, karena masing-masing memiliki dasar yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Berikut ini Perbandingan Cara Penentuan Hukum Dalam Islam
Nama Lembaga
Perbedaan
Bahstu Masail Nahdlatul Ulama
Mengambil beberapa pendapat ulama, serta menganalogikan dengan kehidupan masa ini (tidak tektual)Bersifat fleksibel dan tidak kaku.Juga mengacu pada pendapat-pendapat ulama terdahulu.
Majelis Tarjih Muhammadiyah
Sangat jarang mengutip pendapat ulama, cenderung hanya mengambil al-Qur’an / Hadist sebagai rujukan.
Majelis Ulama Indonesia
Dilakukan dan dilaporkan secara terkstruktur dan sistematis.Dijelaskan definisi secara lengkap terkait perihal yang sedang dibahas.Mengacu kepada fatwa-fatwa yang sudah diterbitkan sebelumnya.
Dar Al-Ifta’ Mesir
Tidak mencantumkan dalil Ushul Fiqh dalam penyampaiannya.Cenderung langsung kepada titik persoalan, tanpa mengacu pada pembahasan lain sebelumnya.Dalam penerbitannya, hanya disampaikan sedikit perkara dan kesimpulan / hasil akhir hukumnya. Rujukan dalil tidak disampaikan.
Persamaan:
Al Qur’an dan Hadist merupakan rujukan utama.
Tidak leterlek.
nb: Catatan diatas adalah catatan sekitar tahun 2018. Bila ada kesalahan / beda pendapat, silahkan dituliskan di kolom komentar. Syukron Jaziilan.
Seorang aktivis, menurut saya, mengandung makna yang sangat berat. Dari segi pengertiannya saja, bahwa Aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya (dilansir dari KBBI online).
Terlepas dari arti kata aktivis menurut KBBI, menurut saya pribadi, menjadi seorang Aktivis adalah bagaimana kita sebagai masyarakat Indonesia lebih berlaku aktiv, aktiv dalam memperjuangkan kebenaran, mengutuk setiap kedzoliman yang terjadi di Negeri Pertiwiini. Belum lagi, aktivis yang notabenya memang harus melekat pada diri mahasiswa, dimana seorang mahasiswa paling tidak memegang peran penting sebagai Agent of Change, Agent of Social Control, dan Iron Stock dan banyak peran penting, khususnya dalam bermasyarakat.
“Jika kita lihat sejarah terbentuknya Negara Indonesia, juga tidak lepas dari peran aktivis dalam memperjuangkannya”
ketika masa penjajahan belanda pada tahun 1908-an, Dalam masa yang penuh tantangan dihadapkan dengan suasana kolonialisme, realitas politik berupa berlangsungnya proses pembodohan dan penindasan secara struktural yang dilakukan Belanda, berkat kemajuan pendidikan yang berhasil mereka raih berimplikasi pada peningkatan tingkat kesadaran politik, para pelajar dan mahasiswa merasakan sebagai golongan yang paling beruntung dalam pendidikan sehingga muncul tanggung jawab untuk mengemansipasi bangsa Indonesia.
Boedi Oetomo, merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh Pemuda Pelajar Mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.
Pada konggres yang pertama di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908 menetapkan tujuan perkumpulan : Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.
Beralih ke pertengahan tahun 1923. Serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali dari studinya di Belanda ke tanah air Indonesia. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang dihadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum (Algemeene Studie-club) direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia: Generasi 1928. Maka, tantangan zaman yang dihadapi oleh generasi ini adalah menggalang kesatuan pemuda, yang secara tegas dijawab dengan tercetusnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
“Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”
– Sumpah Pemuda Indonesia –
Berbeda dengan pemerintahan belanda, pada tahun 1945 masa penjajahan yang beralih dari Belanda ke pemerintahan Jepang lebih represif dalam pergerakan-pergerakan kawula muda yang melakukan perkumpulan, terutama yang berbau politik. Hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok “bawah tanah” yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok itu dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pandangan antar generasi tentang langkah-langkah yang harus ditempuh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Saat itu Jepang telah menyerah kepada sekutu, dan pemuda (yang cenderung militan dan non kompromis) menuntut peluang tersebut segera dimanfaatkan, tetapi generasi tua seperti Soekarno dan Hatta cenderung lebih memperhitungkan situasi secara realistis. Tetapi akhirnya kedua tokoh proklamator itu mengabulkan keinginan pemuda, dan memproklamasikan negara Indonesia yang merdeka tanggal 17 Agustus 1945.
Semenjak Indonesia dinyatakan merdeka, pergerakan-pergerakan aktivis pemuda pada masa itu semakin masif, dan kembali memuncak pada tahun 1998, ketika tuntutan masyarakat dan para aktivis pergerakan yang kecewa dengan praktik politik pemerintahan kala itu sudah bergejolak selama puluhan tahun, akhirnya mereka bersama-sama bertekad untuk meruntuhkan kekuasaan rezim orde baru.
Ini disebabkan oleh aksi-aksi mahasiswa yang marak mengajukan protes dan keprihatinan, seolah-olah dianggap angin lalu, sedangkan hasil-hasil dialog dengan berbagai fraksi menuntut agenda Reformasi hanya “ditampung” dalam artian kasar = ditolak.
Walaupun sempat dilaksanakan praktik pemilihan presiden baru yang ‘katanya’ demokrasi, dengan mengajukan calon presiden dan wakil presiden, diantaranya Ibu Megawati, Amin Rais, Emil Rais, dan Soeharto-pun ikut dicalonkan oleh Golkar. Namun, calon-calon tandingan dari masyarakat tidak mendapat tanggapan dari kekuatan politik di MPR, yang berakibat Soeharto kembali menjadi presiden dengan BJ. Habibie menjadi wakilnya.
Aksi demonstrasi yang berasal dari berbagai kalangan saat itu tidak sia-sia, Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Walaupun menurut penulis, kata mengundurkan diri itu sebenarnya tidak pantas atau bahkan terlalu mulia bagi seorang Soeharto yang telah memimpin Indonesia selama sekitar 31 tahun dengan berbagai macam kedzoliman yang telah dibuatnya.
Proses luar biasa yang dilakukan oleh aktivis kala itu menjadi buah bukti keseriusan dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan rakyat pribumi Indonesia.
“Berkaca dari apa yang sudah dilakukan aktivis pada masa lalu, seharusnya aktivis masa sekarang bisa lebih berperan dalam menjalankan fungsinya”
Perlu diketahui, bahwa ranah gerak seorang aktivis seharusnya bersifat fleksibel, yang mana dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan. Zaman ketika sebelum Indonesia merdeka dan masih berada dalam pendzoliman yang dilakukan oleh tentara penjajah, pergerakannya lebih mengarah ke perlawanan bukan hanya sebatas pemikiran, tapi juga tenaga yang bertujuan untuk memerdekakan Indonesia.
Berbeda dengan zaman sekarang, yang mana Indonesia sudah dikatakan merdeka untuk waktu yang cukup lama. Istilah penjajahan seperti sebelum tahun 1945 yang dengan terang-terangan mendzolimi rakyat pribumi dengan kejahatan rezim Belanda, Jepang, dan lain sebagainya sudah tidak ditemukan lagi. Indonesia sekarang sedang merasakan penjajahan yang cenderung mencuri kekayaan bumi pertiwi secara resmi (sebut saja sebagai contoh, adalah kasus penambangan emas di PT. Freeport), dan penjajahan moral yang sampai saat ini menjadi racun bagi generasi muda bangsa.
Praktik penjajahan yang dilakukan lewat dunia maya pun, sudah sangat menguras kocek yang tidak sedikit. Sebagai salah satu contoh saja, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah RGA Facebook terbesar di dunia. Jumlah pengguna aktif bulanan Facebook di Tanah Air mencapai kisaran 82 juta orang pada kuartal-IV 2015 (kompas.com).
Dilihat dari satu media sosial facebook yang merupakan salah satu produk yang menjamur di masyarakat saja, Indonesia sudah harus membayar biaya bandwidth (sebut saja biaya internet) dengan jumlah yang tidak murah. Belum ditambah dengan twitter, yahoo, google, instagram, dan lain sebagainya yang memang berasal dari luar Indonesia. Praktis, seakan-akan Indonesia harus membayar upeti secara terus menerus kepada mereka diluar sana.
Sebenarnya, Indonesia dikatakan sebagai negara yang merdeka pun, menurut saya masih belum sepenuhnya pantas. Penjajahan di dunia nyata dan bahkan bertambah di dalam dunia maya, sampai sekarang masih terlalu banyak yang ditemukan, dan sebagian besar malah bertambah parah.
Keadaan Indonesia dan masyarakat-nya sudah jauh berbeda dengan yang lalu. Masyarakat dan bahkan kebanyakan pemuda itu sendiri banyak yang terlena dengan zona nyaman yang ditawarkan oleh teknologi yang sebagian besar lagi-lagi berasal dari luar negeri. Bagi seorang aktivis, seharusnya bisa lebih peka terhadap situasi yang sedang dihadapi sekarang ini.
Menurut hemat saya, yang memang notabenya bergelut dibidang teknologi, menjadi seorang aktivis masa kini yang memberikan kontribusi untuk Indonesia dan masyarakatnya bisa dilakukan memalui berbagai macam cara. Selain dengan hard action seperti turun ke jalan, dan melakukan demonstrasi menyuarakan suara rakyat, juga bisa dengan soft action, atau dalam bahasa lain bergelut dibelakang layar, yaitu memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan keahlian keilmuan yang dia miliki.
“Bergerak sebagai Agent of Change”
Berbicara mengenai Agent of Change, yang merupakan salah satu pokok dari kewajiban aktivis, zaman sekarang bisa dengan cara ikut berkarya mengembangkan kreativitas anak bangsa guna menutupi pintu kebocoran penjajahan yang dilakukan melalui dunia maya. Bagaimana untuk bisa memajukan teknologi Indonesia, yang pada intinya adalah terbentuknya Negara Indonesia yang mandiri dalam hal teknologi, sehingga tidak ada lagi yang namanya pembayaran bandwidth luar negeri, penyewaan hosting (penyimpanan di internet) dan pencurian-pencurian data sekian banyak akun media sosial yang mungkin masyarakat tidak sadar dengan hal itu dan bahkan bisa mengancam keamanan negara.
Kita ambil contoh kecil, yaitu negara China yang dengan tegasnya memblokir berbagai macam akses website ternama dunia, seperti facebook, google, youtube, line, dll. Pemblokiran akses ke situs-situs ternama itu apakah membuat negara China ketertinggalan akan teknologi? Ternyata tidak. Banyak sekali dampak positif yang China dapatkan dari kebijakan itu.
Pertama, kebijakan tersebut secara tidak langsung memaksa masyarakat China untuk lebih berfikir kreatif dan membuat aplikasi dan website tandingan yang berada dibawah naungan negara itu sendiri. Misal keberadaan mesin pencari Baidu yang menggantikan Google, QQ untuk menggantikan email dan facebook, dan berbagai macam Application store yang menggantikan google play store. Aplikasi-aplikasi itu bahkan tidak hanya digunakan di negara itu sendiri, tapi juga banyak digemari masyarakat di berbagai lapisan negara lain.
Selanjutnya adalah bertambahnya pemasukan Negara karena semua konten dan periklanan berpusat dan kembali dikelola internal oleh China itu sendiri. Pembayaran bandwidth luar negeri yang pastinya berkurang, dan pembayaran pajak iklan yang tidak sama sekali masuk ke kantong perusahaan luar, melainkan masuk kepada pendapatan negara.
Berikutnya, yang paling penting adalah terjaganya data-data privasi dari setiap akun yang kemungkinan untuk dicuri pihak luar otomatis dapat dikurangi secara signifikan, mengingat semua pengelolaan berada didalam negara.
“Lalu, Bagaimana dengan Indonesia..?”
Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa sampai saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada penyedia teknologi dari luar negeri.
Beralih ke peran aktivis sebagai Agent of Social Control, bahwa seorang aktivis seharusnya bisa melalukan pemberontakan, jika terjadi hal hal yang memang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat. Seorang aktivis seharusnya dapat menumbuhkan jiwa peduli terhadap masyarakat dan anti praktik pendzoliman yang dilakukan oleh sebagian oknum.
Salah satu kewajiban bersama, adalah mengenai penyelesaian masalah yang dihadapi Indonesia saat ini bukan hanya mengenai penjajahan dari luar negeri saja. Masih begitu banyak benalu-benalu negara yang berasal dari dalam negeri ibu pertiwi ini. Sebut saja mereka para koruptor. Bahkan ada statement yang menyebutkan bahwa, jika Indonesia bebas koruptor maka gaji atau UMR di setiap daerah adalah 30 juta, dan Indonesia bebas dari rakyat miskin.
“Dari teknologipun, seorang aktivis bisa memberantas koruptor..!“
Seorang aktivis juga bisa berkontribusi bagi Indonesia dengan ikut serta memberantas praktik korupsi melalui pembuatan suatu sistem yang memungkinkan tangan-tangan nakal penikmat uang rakyat dapat terjerat. Misalnya seorang aktivis dapat menganalisa alur korupsi yang sudah terjadi dari perihal perpajakan, kemudian membuat suatu sistem perpajakan yang disitu terekam jelas informasi dari setiap transaksi yang dilakukan, disertai verifikasi data yang meminimalisir terjadinya penyelewengan dana dan lain sebagainya.
Dengan pemaparan singkat saya mengenai penggunaan teknologi bagi ranah gerak aktivis secara soft action, bukan berarti mengesampingkan peran hard action. Zaman sekarang, aktivis juga dituntut untuk melakukan demonstrasi dan menyuarakan suara rakyat ke kaum-kaum elit di atas sana jika memang kedzaliman yang dilakukan sudah kelewat batas.
“Menjadi Iron Stock, mampukah seorang aktivis mengembannya?”
Tak jauh dari peran aktivis di era yang dulu, menjadi Iron Stock guna meneruskan estafet kepemimpinan juga sangat dibutuhkan di era ini. Dah bahkan menurut penulis, kata-kata “penerus” itu sendiri sudah tidak lagi pantas, atau bahkan lebih baik dihilangkan untuk saat ini. Jika yang sekarang begitu bobrok dan terlalu banyak kedzoliman, apakah itu patut diteruskan..?
Indonesia sekarang ini lebih membutuhkan generasi-generasi pengganti, generasi dimana bisa mengganti berbagai macam kekurangan menjadi kelebihan, kesengsaraan menjadi kesejahteraan, kebohongan menjadi kejujuran, keserakahan menjadi ke wira’i an, kesombongan menjadi ketawadlu’an, dan semua cita-cita bangsa yang masih terpendam menjadi sesuatu yang terealisasikan.
“Indonesia saat ini membutuhkan generasi pengganti”
Generasi pengganti bagi generasi saat ini yang mungkin kurang berkomitmen tinggi, generasi saat ini yang mungkin masih mementingkan diri sendiri, generasi saat ini yang terkadang menindas pihak lain demi bisa unjuk gigi. Nah, Aktivislah yang sangat berperan dalam hal ini.
lalu…
“Apakah pantas, aku disebut seorang Aktivis”
Ini mengenai sebuah cita-cita.
yang mungkin anak TK pun sudah menyuarakannya.
atau bahkan, berteriak menyebutnya..!
Ini mengenai sebuah nama.
yang mungkin, setiap makhluk memilikinya,
namun ini adalah nama tanah airku, Indonesia.
ini mengenai cita-cita sebuah negara
negara yang darah dan dagingku tumbuh darinya.
cita-cita yang sangat mulia, agar masyarakat sejahtera.
hahaha, lalu aktivis ? apa perannya ?
Jadi aktivis itu bukan sekedar ngopi.
apalagi hanya tidur, makan, dan tidur lagi.
ah, apalah..
silahkan anda artikan sendiri.
lalu, sekarang apa realitanya ?
apakah hanya sebagai alat demo semata ?
atau hanya sebatas nama ?
akupun belum begitu memahaminya.
maka aku, ataupun saya.
gelar seorang aktivis, tak pantas aku menyandangnya.
Catatan diatas adalah catatan lama yang ditulis 3 November 2016. Jadi, mohon maaf bila ada yang keliru / membuat tidak berkenan.
Dalam memilih GPU, tentunya banyak sekali aspek yang harus diperhatikan. Mulai dari tujuan pemakaian hingga dapat memilih GPU yang sesuai dengan spesifikasi PC lainnya serta dapat menunjang penggunaan dengan sempurna. Tak hanya itu, Merek / Brand dari GPU juga perlu diperhatikan.
Banyak brand yang bekerjasama dengan NVIDIA untuk membuat GPU after market yang dapat kita pilih, diantaranya MSI, Gigabyte, ZOTAC, Colorful, Manli Galardo, Asus, dan lain sebagainya. Dan masing-masing brand memiliki tier list masing-masing, mulai dari yang basic single fan, hingga yang premium triple fan atau bahkan 4 fan.
Berikut ini beberapa detail tier list dari beberapa brand yang beredar di pasaran, dengan asumsi merupakan GPU seri NVIDIA yang sama, yang berarti sama-sama GTX 1660, atau sama-sama RTX 3070 namun dari brand dan serinya masing-masing yang berbeda. Contoh tier dibawah ini merupakan untuk seri GPU NVIDIA RTX 3060. Seri terbaik adalah yang teratas, diikuti seri dibawahnya (klik gambar untuk memperbesar):
Tirelist diatas berdasarkan dari beberapa aspek, diantaranya kemampuan Overclock, TDP / Powerdraw, Cooling Sollution, VRM, dan lain sebagainya. Jika ingin lebih jelas dan detail, bisa tonton video sumber dibawah ini:
Naah, itu dia Brand and Series GPU Tier List yang bisa kita pertimbangkan. Namun, ini juga bisa berbeda hasilnya dengan apa yang kita dapatkan di pasaran, karena dalam komponen komputer, dikenal dengan istilah Silicon Lottery yang mana setiap part walau sama jenis, brand, dan serinya bisa jadi akan berbeda performanya.
“Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali…”
Penggalan lagu ost. Doraemon yang sangat akrab di telinga kaum 90-an ini memang sangat sesuai dengan apa yang sering kita temui saat ini. Berbagai hal yang kita inginkan begitu banyak yang kerap kali terfikir terus-terusan, bahkan ketika menghadap Sang Khaliq yang seharusnya kita fokus menghambakan diri, justru teringat dengan suatu hal yang kita inginkan.
Kita merasa sangat senang sesaat setelah kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Mendapat Handphone baru, suenengnya… Laptop / PC baru, alhamdulillah seneng banget, Mobil / Rumah baru masyaallah, nikmat sekali. Kita harus selalu mensyukuri apa yang kita dapatkan itu semua. Bersyukur kepada Dzat yang secara nyata memberikan itu semua dengan melalui berbagai perantara, Allah SWT. Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan ketika kita menginginkan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan kesenangan dunia.
Memenuhi keinginan dan kesenangan dunia. selagi itu halal dari segi dzat dan cara mendapatkannya, sama sekali diperbolehkan (mubah). Namun kita perlu hati-hati. Dunia saat ini dipenuhi dengan berbagai macam kesenangan yang bisa kita dapatkan dengan mudah, barang-barang branded, mahal, necis, atau keinginan yang dibutuh-butuhkan (aslinya tidak terlalu butuh) yang digunakan untuk memenuhi keinginan kita bisa jadi melalaikan kita untuk menginginkan sesuatu hal yang lainnya.
Seperti halnya mengikuti tren teknologi yang sangat cepat ini, hampir tidak akan ada habisnya. Ada keluar HP terbaru dengan spesifikasi semakin canggih, kita ingin memilikinya. Padahal, HP yang lama pun masih sangat baik dan berfungsi dengan semestinya serta sudah mencukupi kebutuhan kita. Namun, karena keluar “yang terbaru” dan dengan dijuluki berbagai macam nama “xxx killer, terbagus saat ini, limited edition” maka kita pun bisa saja terbawa untuk ikut membelinya. Jika sampai jadi membelinya karena hanya berdasarkan “keinginan”, maka tak lama kemudian keluar model baru lagi dan kita pun bisa dengan mudah terbawa kembali untuk memiliki model terbaru tersebut. Dan seterusnya, sampai hampir ga ada habisnya.
Dunio Iki, Nek Terus Dituruti Gak Bakal Mari-mari
Dunia ini, kalau terus dituruti gak akan ada berhentinya (akan selalu kurang)
Begitulah kita harus mawas diri, berhati-hati bahkan kepada sesuatu yang sebenarnya halal dan diperbolehkan. Jika yang halal saja perlu berhati-hati, apalagi yang haram..? maka, kita perlu berlatih untuk bisa menahan diri ketika menginginkan sesuatu. Apakah itu benar-benar kita butuhkan, atau hanya mengikuti hasrat keinginan, gengsi, atau bahkan ingin memamerkan diri.
Semoga kita semua terhindar dari gaya hidup dunia yang berlebihan, amiin..
Ada sesuatu yang menarik tertangkap di kepalaku, ketika mendengar lagu yang sempat Trending YT #1 tersebut. Lagu dengan judul “Dalan Liyane” yang dibawakan oleh Happy Asmara (Yang sebenarnya saya juga baru tau ketika dirinya trending itu). Sebaris lirik lagu yang saya kira bukan bualan belaka, walau mungkin terasa amat berat ketika mengucapkannya.
Tetep Takdungakno, Mugo Urip Mulyo
Sebelumnya, lagu ini merupakan sebuah gambaran dimana ada seseorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya ketika ia sedang begitu mencintai. Cinta yang tidak berbalas, bertepuk sebelah tangan dan menyebabkan luka yang mendalam. Cinta yang justru menimbulkan rasa kecewa, sakit, kesal, marah, dan merasa ingin membalasnya.
Namun, ia mencoba untuk menerimanya. Ia mencoba berdamai dengan diri sendiri dengan keadaan yang sedang terjadi. Ia sadar, bahwa penyesalan dan sakit yang dirasakan jika diteruskan hanya akan menambah beban. “Cekap semanten maturnuwun” juga menjadi baris lirik lagu tersebut.
Lalu, apa yang menarik..?
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam merupakan sebaik-baik teladan. Tak ada manusia lainnya yang menyaingi akhlak dan budi pekertinya. Kisahnya sudah diakui oleh Al Qur’an, hikayat-hikayat, bahkan orang non-muslimpun mengakuinya.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar selalu berbuat dan berdoa kebaikan, bahkan ketika kita diinjak, dihina, dicaci dan dimaki, bahkan disakiti. Beliau SAW tidak pernah mengajarkan dendam sama sekali.
Pernah ada seorang pengemis yahudi buta yang tinggal diemperan jalan, setiap harinya selalu mengejek, memfitnah Nabi Muhammad SAW. Si yahudi juga menghasut orang-orang disekitarnya untuk ikut serta tidak memercayai dan memusuhi Nabi Muhammad SAW.
Namun, Apakah Nabi Muhammad SAW balik memusuhi dan menghinanya..? Tidak!
Beliau Nabi Muhammad SAW justru dengan rutin memberikan si yahudi makanan roti yang diberikan dengan sangat lembut hingga si yahudi tidak sadar dan tidak menyangka bahwa orang yang sangat baik itu adalah Rasulullah SAW.
Sampai disuatu ketika Nabi Muhammad SAW wafat, dan digantikan peran memberi makanan ke si yahudi tersebut oleh Sahabat Abu Bakar. Namun, si yahudi tersebut menyadari bahwa Sahabat Abu Bakar bukanlah orang yang biasa memberikannya makan. Lalu dijelaskan, bahwa yang rutin memberikannya makan sebelumnya adalah Rasulullah SAW dan sudah wafat. Si Yahudi lalu menangis karena tidak tau dan baru sadar bahwa Nabi Muhammad SAW begitu baiknya walau ia telah menyakitinya. Kemudian, si yahudi langsung bersyahadat dan masuk Islam.
Habib Syekh ibn Abdul Qadir Assegaf juga pernah menyampaikan dalam ceramahnya keagungan akhlak dan kesabaran yang luar biasa yang ada dalam sosok Nabi Muhammad SAW. Sakit dan cobaan yang kita terima belum apa-apanya dibandingkan dengan apa yang pernah diterima beliau Nabi Muhammad SAW.
Yaa Rasulallah.. engkau sudah melalui sekian banyak cobaan. Namun, engkau selalu tegar dan sabar dalam menghadapi segala persoalan.
Dan ada banyak kisah yang tak terhitung jumlahnya yang menceritakan keagungan dan kemuliaan Akhlak dan Kesabaran Nabi Muhammad SAW yang sudah sepatutnya kita contoh. Nabi juga tidak mengajarkan untuk berdoa yang jelek-jelek, walau untuk seseorang / kelompok yang sudah mendzolimi beliau dengan begitu kerasnya.
Lalu apa hubungannya dengan “Tetep Takdungakno, Mugo Urip Mulyo”..?
Jika kamu sedang dalam keadaan seperti apa yang digambarkan dalam lagu tersebut, maka tetaplah berprasangka dan berbuat baik. Mendoakan juga tetap dengan doa yang baik. Arti dari penggalan lirik tersebut kurang lebih “Tetap saya doakan dirimu semoga hidup mulia” walau telah menyakiti dengan sebegitu dalamnya.
Hakikatnya, doa yang kita panjatkan kepada orang lain juga akan kembali kepada si pendoa itu sendiri, entah itu doa baik ataupun doa yang buruk (seperti melaknat seseorang / kaum). Jadi, jaga lisan dan hati kita agar selalu bersikap dan berdoa yang positif. Walau memang begitu berat, sangat berat, namun itu demi kebaikan kita sendiri juga. Meneladani apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan berdoa selalu dengan kebaikan agar apa yang kembali kepada kitapun selalu sesuatu yang baik-baik.
Cekap semanten, maturnuwun. wallahu A’lam bis Showab.
Demikian apa yang sempat terlintas ketika saya menikmati lagu ini. Maaf jika penyampaiannya kurang bagu karena memang ini hanya sebatas opini bebas belaka yang saya tulis ditengah kegiatan. Jika bermanfaat, silahkan di share. Jika ada kesalahan, atau saran, silahkan disampaikan. ‘Afwan.
Biasanya, seorang saudagar akan menjaga dan merawat barang dagangannya dengan hati-hati. Calon pembelipun akan diperhatikan oleh saudagar itu agar jangan sampai merusak barang dagangannya ketika melihatnya. Bahkan ketika calon pembeli meleceti atau merusak barang tersebut, maka sang saudagar akan marah dan meminta gantinya.
Namun disatu sisi,
Beberapa hari lalu ketika melewati jalan, saya mendapati ada penjual ember yang dijuluki dan dipromosikan sebagai “Ember Anti Pecah”.
Namun, sang penjual sering kali membenturkan bahkan membanting-banting ember tersebut. Ember tersebut hendak “dirusak” oleh penujualnya sendiri didepan calon pembeli. Namun, tentu ini untuk meyakinkan bahwa ember tersebut benar-benar kuat dan tahan banting. Ember yang tidak akan lecet apalagi pecah walau berbenturan dengan benda lainnya dengan keras. Untuk menunjukan bahwa ember itu memang layak untuk mendapat julukan “Ember Anti Pecah”
Lalu, bagaimana Tuhan terhadap hamba-Nya..?
Terkadang kita sebagai manusia merasa memiliki cobaan yang begitu berat dirasa, beban hidup silih berganti tak ada ujungnya, atau gelap malam yang tak segera terbit terangnya. Dibanting-banting, seakan hendak dipecahkan dan dihancurkan, dibuat merana. Merasa bahwa hidup tak berpihak kepadanya,
Yaaa.. Semua manusia pernah merasakan rasa yang sedemikian rupa.
Namun, belajar dari seorang penjual “Ember Anti Pecah” bahwa sesuatu yang memang benar terjamin kualitasnya maka si empunya akan tidak segan untuk membuktikannya.
Begitu juga Tuhan dalam memberi cobaan kepada setiap hamba-Nya. Dia, Sang Maha mengetahui segala keadaan hamba, tidak akan memberikan cobaan yang dirasa berat jika Dia tidak yakin akan kualitasnya. Diberikannya cobaan yang seakan hendak “memecah”kan kondisi hamba agar nantinya terbukti kualitas dan kapasitasnya, sama sekali tidak akan benar-benar menghancurkan ciptaan-Nya sendiri.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 286 disebutkan:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Perhatikan kalimat pertama dalam ayat tersebut. Bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kecuali kita bisa melewatinya. Tentu kalimat ini bukan hanya moto atau kata mutiara yang terpampang di halaman awal skripsi, atau sebagai bio instagram dan twitter belaka. Namun kata tersebut sangat sarat makna yang seharusnya kita bisa memahaminya, walau hanya melalui “Ember Anti Pecah” yang justru cobaan tersebut akan membuktikan bahwasanya kita kuat dan berkualitas, serta pantas.
Harus tetap ber Husnudzon kepada Tuhan, dan berdoa agar kita dikuatkan dalam menghadapi setiap cobaan.
Hitungan matematika pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa walaupun hanya ada sedikit perubahan sederhana, namun jika engkau lakukan hal itu setiap hari secara kontinyu, niscaya kelak engkau akan mendapatkan hasil yang besar.
Dahsyatnya Istiqomah | Gambaran Hitungan Matematika
Walaupun perubahan itu ada di dua angka dibelakang koma, namun jika dilakukan terus-menerus secara istiqomah, maka akan sangat berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan tidak ada perubahan sama sekali.
Sama halnya kita sebagai manusia, harus ada perubahan (walau sangat sedikit) untuk menjadi lebih baik.
Ada suatu maqolah (Perkataan Penuh Hikmah) yang menyadarkan kita untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik.
من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Maqalah diatas juga sangat sinkron dengan perumusan matematika tersebut. Bagaimana manusia harus selalu berubah menjadi lebih baik walau sedikit. Jangan sampai stagnan, karena akan tidak berubah suatu apapun. Apalagi lebih buruk karena sedikit saja keburukan yang dilakukan secara berulang, maka akan menjadi suatu yang sangat besar dan akan disesali di kemudian hari.
KH. Baidlowi Muslich, Pengasuh PP Anwarul Huda Malang, pernah menulis buku dengan judul “Butir-butir Mutiara” yang didalamnya mencakup banyak sekali kalam-kalam hikmah. Salah satunya tertuang dalam gambar berikut
Kutipan Buku Butir-butir Mutiara
Keburukan / kemaksiatan, walaupun itu kecil, akan berakibat pada kotornya hati. Sama halnya jika ada sebuah operasi aritmatika jika nilainya dikurangkan walau sedikit namun dipangkatkan dengan jumlah pangkat yang besar, maka akan berbeda jauh dengan nilai sebelumnya. Maka dari itu penting untuk kita menjaga diri, berusaha menghindar dari perbuatan tercela walaupun itu kecil.
Demikian sedikit apa yg bisa disampaikan, mohon koreksi jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat. *Sumber Foto: HamimHr, IG Ponpes ANwarul Huda.
Sholat Tahajud merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan ketika 1/3 malam terakhir (menjelang fajar terbit) dan harus dalam keadaan sudah tidur terlebih dahulu. Waktu ini merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.
Kata ustadz saya dulu, ada sedikit perbedaan dalam Sholat Tahajud dan sholat sunnah lainnya. DIsamping pelaksanaannya yang harus tidur dulu walau sekejapan mata, namun juga cara Allah dalam mengabulkan doa-doanya.
Sholat sunnah lainnya, seperti Sholat Dhuha dan Sholat Hajat, akan meminta dengan jelas apa kebutuhannya. Jika dhuha, maka akan meminta kelancaran dan keberkahan rezeki, jika hajat maka meminta apa yang sedang dibutuhkannya.
Namun dalam Sholat Tahajud, Allah akan memberi berbagai macam kebaikan walau diri kita tidak memintanya secara lisan (berdoa dengan melafalkan apa yang diminta). Allah sudah maha tau apa yang kita pinta dan inginkan, sehingga dengan perantara Sholat Tahajud, Insyaallah, Allah akan mengabulkannya walau kita tidak terang-terangan meminta.
Berikut Ini Doa Sholat Tahajud
“Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Mahabenar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar.”
“Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu-lah aku beriman, kepada-Mu-lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu-lah aku kembali (bertaubat), kepada-Mu-lah aku mengadu, dan kepada-Mu-lah aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (unutk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah.”
Doa yang sebenarnya tidak terlalu panjang, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dipelajari dari doa tahajud diatas bahwa inti dari doa tahajud tersebut adalah agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT.
Dari awal hingga akhir, semuanya adalah memuji, mengagungkan, memulyakan, meng-Esakan, meninggikan Allah SWT yang memang satu-satunya dzat yang pantas atas itu.
Dimulai dari Allahumma lakalhamdu, Yaa Allah, milik-Mulah segala puji. Kemudian mengakui bahwa Dzat-Nya, Janji-Nya, pertemuan dengan-Nya, Kalam-Nya, surga-Nya, neraka-Nya, para Nabi-Nya, serta Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya, serta hari kiamat adalah HAQ.
Kemudian berserah diri, hanya kepada-Nya kita memeluk agama Islam, beriman, bertawakkal, bertaubat, mengadu dan memutuskan.
Kemudian yang diminta dari doa tahajud itu, adalah “AMPUNILAH DOSAKU”.
Sampai disini, Allah SWT sebagai dzat yang Moho Welas, serta Moho Asih, saya yakin, Ia mengetahui apa yang ada didalam hati hamba yang berdoa, apa yang dibutuhkan, apa yang diminta, bukan sekedar apa yang sudah terucap dalam barisan lafadz doa. Namun, kita sebagai hamba yang penuh dosa, sekan tak pantas untuk seakan “menuntut” Allah SWT mengabulkan seluruh keinginan kita. Maka inti dari doa sholat tahajud itu adalah memohon ampunan kepada Allah SWT.
Wallahu A’lam bish-Showaab.
Purwokerto, 28 Desember 2018.
Al Fakiir ilaa Rahmatillah wa Syafa’ati Rasulillah, ardan7779.